Mendagrimenginginkan rektor dipilih oleh Presiden. Sementara Menristekdikti menginginkan pemilihan rektor tetap menjadi kewenangan Kementerian Riset. Itu mengacu pada Peraturan Menristekdikti Nomor 19 Tahun 2017 Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemimpin Perguruan Tinggi. Jika wacana dari Mendagri itu benar-benar diberlakukan, maka
Untuk opini publik, sudah oke. Tapi nalar atau logika politik belum Jawa Timur ANTARA - Nama-nama bakal calon presiden yang akan berkompetisi pada pesta demokrasi terbesar di Indonesia, Pemilihan Umum Serentak 2024, sudah mulai diperkenalkan oleh sejumlah partai politik. Sejauh ini, ada dua nama yang sudah secara resmi telah dideklarasikan oleh partai politik untuk menjadi bakal calon presiden Indonesia, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Satu nama lagi, Prabowo Subianto yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan- meskipun belum dideklarasikan untuk berlaga pada Pemilu Presiden Pilres 2024-, juga turut serta meramaikan persiapan penentuan masa depan Indonesia itu. Nama-nama tersebut memang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Tiga nama tersebut kini mulai menjadi buah bibir masyarakat. Pertanyaan terbesar, siapa pengganti Presiden Joko Widodo usai Pemilu 2024 dilaksanakan. Pertanyaan tersebut memang nantinya akan terjawab pada saat masyarakat telah melaksanakan Pemilu pada 14 Februari 2024. Namun, untuk saat ini, ada pertanyaan yang lebih menarik, yakni siapa para pendamping atau bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi tiga nama itu. Nama-nama terkait bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto sedang menjadi perhatian publik. Banyak nama besar yang coba dikaitkan dengan tiga bakal calon presiden tersebut. Sejumlah nama bakal calon wakil presiden yang banyak dibicarakan di antaranya adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Badan Usaha Milik Negara BUMN Erick Thohir, serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Selain itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, putra mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono AHY, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimim Iskandar. Nama-nama itu, kini mulai meramaikan bursa bakal calon wakil presiden, meskipun juga muncul nama baru seperti Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR Basuki Hadimuljono untuk digandengkan dengan Ganjar Pranowo. Munculnya nama-nama potensial bakal calon wakil presiden itu, tentu bukan sekadar ramai diperbincangkan. Partai politik saat ini benar-benar memperhitungkan peluang masing-masing bakal calon presiden saat disandingkan dengan figur tertentu. Lembaga-lembaga survei di dalam negeri sudah melakukan perhitungan elektabilitas dengan nama-nama bakal calon presiden tersebut. Selain itu, simulasi juga dilakukan terhadap bakal calon presiden yang dipasangkan dengan bakal calon wakil presiden. Berdasarkan data dari lembaga survei Indikator Pilitik Indonesia, dalam laporan yang dikeluarkan pada 18 Mei 2023, hasil dari survei kepada orang, mencatat bahwa tiga nama bakal calon presiden itu menduduki peringkat tiga teratas dari 19 nama yang dilakukan survei. Sementara pada simulasi dari tiga nama tanpa sosok pendamping atau bakal calon wakil presiden, didapati hasil 34,8 persen untuk Prabowo Subianto, 34,4 persen memilih Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan sebanyak 21,8 persen, sementara 8,9 persen tidak menjawab. Namun, jika ketiga nama tersebut dipasangkan dengan bakal calon wakil presiden, juga memiliki dampak terhadap elektabilitas. Dalam simulasi tersebut, Ganjar Pranowo yang dipasangkan dengan Ridwan Kamil memiliki elektabilitas mencapai 36,3 persen. Sementara Prabowo Subianto yang dipasangkan dengan Erick Thohir, mendapatkan porsi sebesar 35,4 persen, dan Anies Baswedan dengan Mahfud MD mendapat 17,8 persen, sedangkan yang tidak menjawab 10,7 persen. Dalam simulasi lainnya, ada kejutan dari Ganjar Pranowo yang dipasangkan dengan Sandiaga Uno. Elektabilitas Ganjar dan Sandiaga naik menjadi 38 persen, Prabowo dengan Erick Thohir 32,2 persen dan Anies Baswedan dengan AHY 19,2 persen, dan 10,6 persen tidak memilih. Skenario lainnya, Ganjar-Sandiaga mendapatkan 37 persen, Prabowo Subianto-Erick Thohir 34,3 persen dan 17,9 persen untuk Anies Baswedan saat dipasangkan dengan Khofifah Indar Parawansa. Simulasi terakhir, Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil mencapai 40,1 persen, Prabowo-Khofifah 30,5 persen, dan Anies Baswedan-AHY 18,5 persen. Dari hasil survei tersebut, setidaknya bisa dijadikan bekal dari partai politik untuk menentukan siapa pendamping yang paling sesuai. Logika politik, opini publik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, pasangan calon wakil presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang memenuhi persyaratan. Persyaratan tersebut adalah perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi di Dewan Perwakilan Rakyat DPR atau 25 persen dari suara sah secara nasional pada Pemilu Anggota DPR RI Tahun 2019. Saat ini, ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu Presiden 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal suara. Berbicara penentuan bakal calon presiden maupun wakil presiden, selain harus memenuhi persyaratan tersebut, tentunya tidak lepas dari peranan partai politik. Partai politik memiliki kewenangan untuk menentukan siapa saja yang akan diusung untuk berkompetisi pada Pemilu 2024. Harus diakui pula dalam menentukan nama-nama tersebut juga ada kesepakatan politik dari sejumlah partai pengusung. Kesepakatan-kesepakatan politik itu harus mengedepankan kepentingan rakyat Indonesia, bukan hanya kepentingan partai politik. Pengamat politik Universitas Brawijaya Wawan Sobari mengatakan bahwa dari sisi opini publik, berdasarkan hasil survei dari sejumlah lembaga, memberikan gambaran yang jelas. Potensi dari masing-masing bakal calon presiden dan wakil presiden sudah tergambar. Namun, menurut Wawan, dengan belum diputuskannya siapa bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi tiga nama tersebut, masih ada negosiasi kepentingan antarpartai politik yang masih belum bisa disepakati. "Untuk opini publik, sudah oke. Tapi nalar atau logika politik belum ketemu. Artinya, negosiasi kepentingan antarpartai politik yang sudah menyampaikan calon presiden dengan partai yang mengajukan nama cawapres, itu nampaknya belum ketemu," katanya. Saat ini partai politik masih dalam tahap untuk menyeimbangkan antara logika politik dengan opini publik berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga tersebut. Dari partai pengusung tiga nama tersebut, masih saling menunggu untuk mengambil keputusan. Pertimbangan untuk menentukan siapa pendamping dari tiga nama tersebut, memang pekerjaan rumah yang sangat besar yang harus segera diselesaikan oleh partai politik pengusung masing-masing calon. Pesta demokrasi yang bijak Tentunya, masyarakat Indonesia juga masih ingat pelaksanaan Pemilu 2019 yang diwarnai politik identitas. Dalam pemilu saat itu, masyarakat Indonesia terbelah menjadi dua kubu yang saling berseteru dan seolah harus memenangkan sebuah pertandingan besar. Memang, dalam persaingan politik, ada pihak yang nantinya akan menang dan ada yang kalah. Namun, itu semua harus diterima dengan lapang dada karena urusan memimpin sebuah negara bukan sekadar mencari pekerjaan, melainkan juga panggilan hati untuk membenahi bangsa. Sehingga, pengalaman yang terjadi pada 2019 itu harus menjadi pengalaman berharga, bukan hanya bagi masyarakat Indonesia, melainkan juga bagi elite-elite partai politik di negeri ini. Elite politik sudah seharusnya memberikan pelajaran bahwa berpolitik itu harus bijak. Tidak perlu banyak sandiwara politik yang harus dipertontonkan kepada masyarakat hanya untuk sekadar melakukan uji coba dalam mendapatkan suara atau perhatian publik. Sebaliknya, publik harus diberikan edukasi agar bisa berdemokrasi dengan dewasa dan bijak. Pada akhirnya, penentuan bakal calon wakil presiden yang akan maju pada Pemilu 2024, harus mengedepankan sosok yang paling ideal untuk menjadi pemimpin Indonesia dan mengutamakan kepentingan rakyat. Kepentingan rakyat yang paling utama adalah terkait dengan keberlanjutan. Apa yang sudah dicapai dengan baik pada era pemimpin saat ini, sudah seharusnya dipertahankan dan ditingkatkan untuk kepentingan rakyat Indonesia. Jadi, Pemilu 2024 menjadi harapan baru untuk Indonesia yang lebih baik. Editor Achmad Zaenal MEditor Achmad Zaenal M COPYRIGHT © ANTARA 2023
Tangkapanlayar laman resmi SBMPTN 2022. Hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2022 akan diumumkan pada hari ini, Kamis (23/6/2022) sore ini pukul 15:00 WIB. Bagi calon mahasiswa, untuk melihat hasil SBMPTN 2022 bisa dilakukan dengan dua cara yakni. Pertama mengakses laman resmi LTMPT dan kedua
Home Politik Minggu, 19 Desember 2021 - 1529 WIBloading... KedaiKopi tak hanya mengukur elektabilitas tokoh sebagai capres 2024. Lembaga survei ini juga melakukan simulasi potensi pasangan Capres dan Cawapres pada Pilpres mendatang. FOTO/ A A A JAKARTA - KedaiKopi tak hanya mengukur elektabilitas tokoh sebagai calon presiden capres 2024 . Lembaga survei ini juga melakukan simulasi potensi pasangan Capres dan Cawapres pada Pilpres mendatang. Responden diberikan pertanyaan terkait peluang dari pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024. "Jika terdapat nama-nama pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden berikut, pasangan mana yang akan anda pilih?"Di simulasi pertama ada nama Anies Baswedan bersama Airlangga Hartarto memiliki perolehan suara paling tinggi yakni 57%.Baca juga Survei Capres 2024 Elektabilitas Anies Tertinggi Pada Kluster Kepala Daerah dan Non Parpol Simulasi pasangan pertama 2 pasangan capres-cawapres1. Anies Baswedan Presiden – Airlangga Hartarto Wakil Presiden 57,1%2. Prabowo Subianto Presiden – Puan Maharani Wakil Presiden 42,9%Kemudian di simulasi kedua, nama Ganjar Pranowo dan Sandiaga Salahuddin Uno menjadi yang paling banyak dipilih responden dengan 42,4%.Simulasi pasangan kedua 3 pasang Capres dan Cawapres1. Ganjar Pranowo Presiden – Sandiaga Uno Wakil Presiden 42,4%2. Anies Baswedan Presiden – Agus Harimurti Yudhoyono Wakil Presiden 29,2%3. Prabowo Subianto Presiden – Ridwan Kamil Wakil Presiden 28,4%Di simulasi ketiga, duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo meluluhlantakkan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga pasangan ketiga 2 pasangan Capres-Cawapres1. Prabowo Subianto Presiden – Ganjar Pranowo Wakil Presiden 59,8%2. Anies Baswedan Presiden – Sandiaga Uno Wakil Presiden 40,2%Di simulasi keempat, nama Anies Baswedan bila bersanding dengan Ganjar Pranowo dengan telak mengalahkan nama Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Airlangga juga Survei Elektabilitas Ganjar Pranowo Tertinggi Jika Responden Diminta Berpikir Ulang Simulasi pasangan keempat 2 pasangan Capres-Cawapres1. Anies Baswedan Presiden – Ganjar Pranowo Wakil Presiden 62,0%2. Prabowo Subianto Presiden – Airlangga Hartarto Wakil Presiden 38,0% capres 2024 survei capres kedai kopi calon presiden 2024 cawapres Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 8 menit yang lalu 13 menit yang lalu 26 menit yang lalu 36 menit yang lalu 41 menit yang lalu 46 menit yang lalu
AginaPuspanurani, Agina (1210405004) (2014) Pengaruh Berita Calon Presiden di Koran SINDO Edisi Februari 2014 terhadap Minat Mahasiswa Mengikuti Pemilihan Presiden (Penelitian pada Mahasiswa UIN SGD Bandung Jurusan Jurnalistik Tahun Akademik 2011/2012). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. 10 Pertanyaan yang harus diajukan dalam Debat Pilpers 2014Hiruk Pikuk persaingan memperebutkan kursi Presiden 2014 semakin seru, kalau tidak bias dibilang menjurus ke hal – hal negative. Untuk memilih Presiden tentunya kita tidak bisa memilih “ kucing dalam karung” maka dari itu bersyukur kepada KPU yang mengadakan debat antar calon presiden. Dimana kita sebagai warga Negara secara objektif dapat melihat visi dan misi calon presiden yang akan kita KPU serta stasiun – stasiun televisi yang menyiarkan sudah mempersiapkan list pertanyaan beserta panelis – panelis andal untuk menguras kemampuan berfikir para calon dalam menjawab pertanyaan2 yang ada. Tergerak penulis untuk “menitipkan” beberapa pertanyaan yang seyogyanya dapat mewakili kegelisahan penulis sebagai warga Negara yang menginginkan presiden kelak dapat memimpin dengan jawaban atas pertanyaan – pertanyaan ini adalah bukan jawaban yang bersifat normative belaka, tetapi jawaban yang sungguh – sungguh dapat merefleksikan tokoh tersebut, terukur dan dapat memuaskan akal sehat dan hati nurani yang hal ini kategori pertanyaaan penulis bagi menjadi 4 kategori yaitu menggali kepribadian 1-3 masalah isu nasional 4-7 masalah isu international 8-9 10 Pertama Mengapa saudara menganggap diri saudara layak untuk memimpin bangsa Indonesia ?Dengan pertanyaan ini diharapkan agar setiap calon presiden dapat memberikan jawaban jujur motivasi untuk menjadi presiden itu apa. Dan seperti kesepakatan diatas bahwa jawabanya harusnya bukan jawaban yang normative saja. Jawaban seperti “ membawa Indonesia kearah lebih baik “ mensejahterakan rakyat” atau menajdi macan asia” tentunya jawab yang baik tapi sangat- sangat normative. Penulis juga bisa berekasi dengan bertnya “Kalau hanya untuk menjadi itu mengapa harus anda yang memimpin mengapa harus presiden?. Semoga calon presiden dapat dengan baik menjawab pertanyaan gampang Kedua Setelah anda nantinya menang dan terpilih menjadi Presiden, siapa orang pertama yang anda ucapkan terima kasih.?Dengan menjawab pertanyaan in tentunya kita sebagai pemilih ingintau siapa orangyang paling dianggap paling berjasa dalam pemenangan pemilihan presiden tersebut. Mungkin dari partai kubu A akan bilang ketua umum, tim sukses, partai pendukung, seluruh bangsa bangsa indonesai walupun jelas tidak seluruh bangsa inodesia memilih dia atau kubu B akan menjawab keluarga, temen2 dekat, temen2 seperjuangan. Dengan jawaban ini akan tergambar dengan jelas kepada siapa selama ini presiden terpilih “bergantung”. Ketiga Setelah anda nantinya resmi memenangkan Pilpres, hal pertama apa yang akan anda lakukan terhadap pesaing anda ?Tentunya yang kita harapkan dari sikap mereka adalah bahwa siapapun yang menang tidak boleh jumawa tidak boleh besar hati merasa lebih pintar dari yanglain. Biasanya dalam pilpres dimanapun yang kalah memberikan ucapan kepada yang menang, tetapi mungkin di Indonesia dengan kerendahan hati masing2 mengakui juga lawan yang kalah , setelah masa2 pipres dapat menjadi kawan? Adakah dari mereka berdua yang apabila menang, mendatangin ketempat kalah memberikan hormat?. Alangkah indahnya apabila pertanyaan itu dijawab “Saya akan menemui lawan politik saya, saya akan minta maaf apabila selama masa kampanye dan sebelumnya ada salah kata / salah ucap dan marilah kita bersama2 membangun indonesia, kritik dan saran membangun tetap kami perlukan agar bangsa ini menjadi bangsa yang besar”. Keempat Pemberantasan Korupsi, apabila nantinya apabila / berandai2, saat pemerintahan berjalan orang terdekat anda Kubu A ibu ketua umum partainya diduga korupsi, atau kubu B wakil presidennya terindikasi korupsi dipemerintahan apa yang saudara akan lakukan?Sekali lagi disini bukan jawaban normative yang akan disampaiakn bukan jawaban “ kami serahkan kepada hukum, kami tunduk pada asas praduga tak bersalah, dll” tapi ditekankan sikap dan perbuatan apa yang akan dilakukan presiden selaku pemimpin pemerintahan. Jawaban “ kami serahkan kepada penegak hokum dan memberik dukungan penuh agar korupsi tersebut dapat dibongkar” adalah jawaban yang kami ingin dengar. Disinilah integritas seorang presiden mengenai pemberantasan korupsi diuji. Tentunya jawabannya menarik untuk kita Kelima Subsidi BBM, dalam masa pemerintahan anda nanti apakah subsidi BBM akan tetap dipertahankan atau dicabut 100 persen?Masalah BBM adalah masalah yang sangat – sangat krusial, penentuan harga BBM akan berdampak pada banyak hal. Dan kita mengetahui bahwa subsidi BBM sangat - sangat memberatkan neraca APBN kita, Tentunya diperlukan kebijakan yang sangat pro rakyat walupun kebijakan tersebut tidak popular. Untuk menyelesaikan masalaah subsidi BBM ini apakah presiden terpilih berani mencabut subsidi BBM?, Para calon presiden tentunya sudah mempunya program untuk hal ini. Tapi apakah mereka berani berucap untuk sesuatu yang tidak popular disaat masa kampanye?, kita KeenamKerukunan Umat Beragama, apakah mungkin dinegara yang mayoritas Muslim seperti Indonesia , Menteri Agama dapat dijabat oleh non – muslim?Indonesia penuh dengan keanekaragaman, dengan ribuan suku, ribuan bahasa, bahkan kalau mau jujur ribuan kepercayaan disetiap pulau – pulau yang ada. Dengan pertanyaan ini diharapkan presiden dapat jujur untuk dapat meletakaan fondasi – fondasi kerukunan antar umat beragama. Tentunya pertayaan dan jawabnya apabila tidak dipikirkan dengan matang akan memancing kontroversi. Kita berharap jawaban dapat menyejukkan seluruh rakyat Indonesia tanpa Ketujuh Berapa lama waktu yang dibutuhkan pemerintah baru untuk mengungkap Tragedi Mei 1998, penculikan aktivis + Pembunuhan Munir?Peristiwa kerusuhan Mei 1998 adalah noda hitam dalam perjalaan demokrasi bangsa, Timor2 + pembunuhan munir, mengapa kelaitnaya amat sangat susah sekali untuk diungkap, padahal pihak2 yang dekat sekali dengan kejadian tersebut ada disekitar kita, pihak yang tau, bukan berarti pihakyang melakukan. Dengan mengungkap 2 kasus utang kita terhadap hokum HAM agak menjadi proses pencarian fakta + materi tentunya adalah suatu keharusan, Yang kita butuhan adalah berapa lama, bukan prosesnya lagi tetapi ada target yang harus dicapai. 1 atau 2 atau 3 tahun. Karena rakyat sudah bosan dengan Kedelapan Apakah Indonesia memungkinkan akan membuka hub diplomatic dengan Israel?Pertanyaan konterversial tentunya, diperlukan pemikiran yang arif bijaksana untuk menjawab ini, tidak bisa emosi sesaat, sebab kita jug mengetahui hubungan antara israel dan Amerika juga adalah sekutu abadi Arab Saudi. Apakah kita juga harus berpisah dengan mereka. Apabila disebut bahwa Israel Negara yang suka menjajah, bagaimana dengan Rusia ? Yang jelas2 mendukung kemerdekaan propinsi di ukraina, bagimana dengan mesir? Yang mau menghukum gantung 600 warganya sendiri? Kita jg tau pendiri facebook siapa, gorge soros siapa. Dengan jawaban yang ada kita ingin mengetahui secara real kemana arah kebijakan luar negeri Negara Kesembilan Terkait ketahan Energi / Untuk menjadi macan Asia tentunya dibutuhkan sumber energi yang besar. Apakah Indonesia siap dengan Energi Nuklir?Negara – Negara di dunia tentunya akan dihormati Negara lain apabila mereka ada nuklir ini adalah fakta, apabila Korut tidak ada nuklir mungkin saja 10 tahun lalu sudah diserang Amerika. Apakah Indonesia siap dalam mengelola energy tersebut? Karena tentunya kedepannya kita tidak bias bergantung pada minyak bumi. Dan kita juga harus sejajar dengan bangsa letak geografis Negara kita yang sangat- sangat Kesepuluh Apakah kelemahan Saudara?Pertanyaan penutup agar setiap calon presiden diingatkan bahwa mereka manusia biasa, menarik untuk ditanyakan, sebab orang yang sukses adalah orang yang mau mengakui kelemahan dan keterbatasannya kemudian berusaha kasihHaeunWarga Negara Biasa Yang Rindu Indonesia ke Piala Dunia Lihat Politik Selengkapnya
SERANG– Hasil Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW), Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Banten, di Aula Gedung DPW PKS Provinsi Banten, Cijawa, Kota Sedang, sejak Kamis-Minggu (), menghasilkan dua rekomendasi.
- Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif Menparekraf Sandiaga Uno menjawab pertanyaan mahasiswa terkait kesiapannya untuk maju di Pemilihan Presiden Pilpres 2024. Mantan calon wakil presiden cawapres di Pilpres 2019 ini menyatakan dirinya siap jika dipanggil untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara. Pernyataan ini diungkapkan Sandiaga saat bertemu Mahasiswa di Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, Kamis 16/6/2022. Seorang mahasiswa Universitas Khairun bernama Zulkifli M Ahmad sebelumnya melemparkan beberapa pertanyaan. Baca juga Pilpres 2024 LSI Denny JA Sebut Ada Kemungkinan Tiga Poros Capres-Cawapres, Termasuk PDI Perjuangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya itu menanyakan kesiapan Menparekraf Sandiaga Uno untuk maju menjadi Capres 2024. Ia juga sudah melihat berbagai berita tentang Sandiaga Uno baik di sosial media maupun media-media nasional yang sudah mengembangkan UMKM. “Dari program-program nyata tersebut saya rasa bapak Sandiaga Uno sudah siap menjadi presiden RI ditahun yang akan datang. Apakah bapak siap untuk jadi Presiden di 2024?” tanya Zulkifli. Sandiaga Uno yang duduk di kursi narasumber sontak terkejut dengan pertanyaan Mahasiswa yang berasal dari Tidore tersebut. Ia langsung berdiri dan mengajak Zulkifli maju bersamanya. Sebelum menjawab, Sandiaga langsung bertanya balik kepada Zulkifli. “Pertanyaanya sangat baik. Tapi kira-kira saya mau tanya dulu, Pada tahun 2024 pemimpin seperti apa yang diinginkan mahasiswa Universitas Khairun dan masyarakat Indonesia secara umum?” tanya Sandiaga. “Secara pribadi saya menjawab kriteria yang ditanyakan bapak, sepengetahuan saya, Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada tahun 2030, tentunya hal itu membutuhkan pemimpin yang dapat menyesuaikan dengan keadaan,” kata Zulkifli lugas. “Terlebih saat ini kaum muda akan mengambil peran penting kedepan. Saya liat sendiri bapak Sandiaga Uno itu sangat luar biasa, milenial dan kedua sudah memberikan bukti kinerja yang nyata, karena kita tidak butuh banyak bicara tapi butuh banyak kerja,” ujarnya. Baca juga Pilpres 2024 LSI Denny JA Sebut Ada Kemungkinan Tiga Poros Capres-Cawapres, Simak Penjelasannya “Dan terakhir harus dekat dengan masyarakat. Jangan sampai menutup telinga saat mahasiswa atau masyarakat umum menyampaikan aspirasi atau keluhan,” tambah Zulkifli. Mendengar hal itu, Sandiaga langsung merespon apa yang diutarakan Zulkifli. “Kita semua bukan hanya saya, jika dipanggil untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara, NKRI jawabannya harus siap,” ungkap Sandiaga tegas.
Selamadebat berlangsung, ada 25 pertanyaan yang diberikan kepada Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Berikut adalah daftar pertanyaan yang telah dijawab kedua calon presiden. Kalau Anda yang diberi pertanyaan ini, apa jawaban Anda? Kami akan merangkum pertanyaan dalam debat ke masing-masing tema, sama seperti urutan debat capres kemarin.
Foto Persiapan panggung debat Capresma-Wapresma Unsulbar periode 2020-2021 Komisi Pemilhan Umum Mahasiswa KPUM menghapuskan sesi pertanyaan audiens dalam aturan Debat Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas BEM-U, Universitas Sulawesi Barat Unsulbar, yang digelar Rabu, 19 Februari 2020. Hal ini dikonfirmasi oleh ketua KPUM, Syahril Syarif Perikanan, 2016, kepada 18/2. Berdasarkan rilis sebelumnya, 16/2, Syahril mengatakan disesi ke tiga akan ada pertanyaan dari audiens mahasiswa Unsulbar dengan durasi 40 menit. Namun, sesi ini dihapus dengan beberapa pertimbangan dari KPUM. Salah satunya, kekhawatiran akan terdapat pertanyaan yang menyudutkan salah satu calon. “Moderator akan kesulitan menentukan siapa yang akan diberi kesempatan jikalau massa banyak yang ingin bertanya,” tulisnya melalui pesan WhatsApp kepada 18/2 Debat yang mengusung tema “Peran BEM-U dalam Mengoptimalkan Organisasi Mahasiswa Unsulbar yang Aktif, Kreatif dan Inspiratif”, ini akan tetap memiliki 4 sesi. Sesi Pertama akan diisi pemaparan visi misi yang kemudian akan ditanggapi pasangan calon Paslon lain dengan total waktu 12 menit. Sesi kedua, pertanyaan dari penelis yakni Dr. Wahyu Maulid Adha, SE, Dosen Fakuktas Ekonomi, Abdi Manaf, Dosen Fakultas Teknik, dan Firdaus, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, dengan total rentang waktu 25 menit. Sesi ketiga, memberikan kesempatan kepada Calon untuk mengajukan Pertanyaan Kepada masing-masing paslon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa Presma-Wapresma, dengan total waktu untuk ketiga calon adalah 24 menit. Yang kemudian di tutup dengan sesi statement dengan total waktu 12 menit. Selain itu, pada debat calon Presma-Wapresma Unsulbar, terdapat tata tertib bagi paslon dan pendukung, yakni Tata tertib paslon Pertanyaan paslon hanya seputar visi misi dan dilarang keras menyerang personal. Kandidat diberikan waktu berbicara dan tidak diperkenankan memotong pemaparan kandidat lain. Waktu dimulai saat kandidat mulai berbicara. Moderator akan menghentikan pemaparan apabila waktu habis. Kandidat hanya diperkenankan membawa alat tulis dan catatan. Kandidat dilarang membawa atribut apapun yang dianggap dapat memprovokasi. Tata Tertib Pendukung Dilarang melontarkan yel-yel atau teriakan selama debat berlangsung. Dilarang memprovokasi kandidat. Dilarang membawa benda-benda berbahaya. Petugas keamanan bertanggung jawab ketertiban pendukung. Petugas keamanan berhak memperingatkan dan mengambil tindakan kepada pendukung yang tidak menaati tata tertib. Dalam hal ini, Syarif berharap semua mahasiswa hadir menyukseskan acara Debat Kandidat Calon Presma -Wapresma Unsulbar. Juga berharap Paslon dan pendukung menaati Tata Tertib selama berjalannya acara debat. Setelah debat kandidat, mahasiswa akan memilih Calon Presma- Wapresma periode 2020-2021 pada 25 Februari mendatang. Tiga Paslon yang akan dipilih yakni Paslon 01 Muhammad Iqsam Akuntasi, 2015 dengan wakilnya Irwan Pendidikan Fisika, 2016. Paslon 02 Muh. Arabi Teknik Sipil, 2015 didampingi Abd. Rahman Agribisnis 2017 sebagai wakil. Dan, Paslon 03 yakni A. Muh. Asrul Mawardi Ilmu Hukum, 2016 dengan wakilnya Arman Febrian Matematika, 2016 Post Views 10,580
Pertanyaanuntuk calon ketua organisasi pramuka.Ketua divisi kesejahteraan mahasiswa Fakultas Pendidikan Universitas Marumi. January 26 2021 aku yang tidak kau ini itu dan di anda akan apa dia saya kita untuk mereka ada tahu dengan bisa dari tak kamu kami adalah ke ya orang tapi harus pergi baik dalam sini seperti hanya ingin sekarang semua saja
Heavy is the head that wears the crown. This is undoubtedly true in the case of presidents of higher education institutions. Since an appointment to a college or university board of trustees is only a part-time obligation, they must hire a president to oversee the day to day operations of the institution and to carry out their decisions. Finding an effective president is not an easy thing to do. If you are a board of trustees member in charge of leading the search for a new president, how can you be sure that you are hiring a transformative leader, every time, without fail? The key is asking the right questions during the interview process. Let’s look at 45 interview questions that will help you find a quality president for your institution. General Questions Tell us about an encouraging higher education innovation that you are aware of. Why is it innovative, what value will it bring to our university, and what have you done to incorporate it into your presidency? If you had the power to change one thing in higher education, what would it be, and how would you go about implementing that change? What attracted you to apply for this position at our university? What qualifies you for the position of president? Do you have the educational background, the proper credentials, or professional experience needed to assume a job of this magnitude and scope? We assume that you have you researched our university and the surrounding communities? What did you find out? If your current university tried to entice you to remain there after we offered you the position, what would you do? How do you plan to keep yourself and the board abreast of current trends and issues in the field of higher education? Questions Regarding Board-President Relations As you see it, what is the role of the university president? What is the role of the board of trustees? Are you capable of working with the board to set university goals? Have you ever worked on or authored any university board policies? Should the president make a recommendation to the school board on every agenda item that would require any type of board action? Are you familiar with Robert’s Rule of Order-Revised? Questions Regarding Personnel How do you see the chain of command operating at a university of this size? In the hiring process, what is the job of the professors, administrators and staff members, president and board of trustees? In the personnel evaluation process, what is the job of the professors, administrators and staff members, president and board of trustees? Have you ever authored or revised an evaluation system for the university? What is your thoughts on delegating authority? How do you do it? Questions Regarding Professional Negotiations What are the pros and cons of employee unions? In the negotiation process, what is the role of the professors, administrators and staff members, president and board of trustees? Questions Regarding Higher Education Finance Do you understand the financial accounting process at the university level? Have you ever developed a comprehensive university budget? What is, are your thoughts on deficit financing and deficit spending? Are you familiar with how the funding formula for this state works? How would you describe the financial condition of our university? Have you ever been required to conduct a campaign for an annual general budget vote or a capital project campaign and vote? Questions Regarding Curriculum & Instruction Should be the university be held accountable for improving the instructional effectiveness of its professors? How would you implement a university-wide curriculum change? How would you organize the university, regarding academic disciplines, in a way that maximizes student performance and potential? What is the role of the president, and the board of trustees in the curriculum development process? How many curriculum offerings should a university of our size offer? How will you ensure that the universities curriculum is audited and aligned with discipline-specific standards? Questions Regarding Maintenance, Transportation, and Food Service Programs Would you create a custodial and preventive maintenance plan for the university? Do you have any experience managing a university food-service program? Do you have any experience developing or managing a student transportation program? Questions Regarding University/Community Relations How would you establish positive public relations between the university and the community? Are you open to the community using university resources? Questions About Accreditation What experience do you have with the university accreditation process? What experience do you have with academic discipline-specific accreditation? Have you ever authored or co-authored an accreditation report? What were your experiences? What did you learn? Have you ever participated in an accreditation visit, as an evaluator or university official? What were your experiences? What did you learn? Has any university been placed on probation or had their accreditation revoked under your presidency? If so, what did you learn? How will you use this information in your next presidency? Questions About Athletics What experience do you have overseeing a university athletic program? How important is a successful athletics program to a university? What was the student-athlete graduation rate at your last university? A student-athlete or coach is accused of domestic violence, sexual assault, etc. How do you approach this situation, and take preventative measures to stop it from occurring again? Well, that’s it for my list. Let me know how it goes.
. 266 328 263 333 394 395 133 442
pertanyaan untuk calon presiden mahasiswa